JAKARTA (30 April): Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Asep Wahyuwijaya, mendukung penuhnya arahan Presiden Prabowo agar Danantara melakukan evaluasi total seluruh jajaran direksi BUMN.
"Saya kira secara fundamental peran dan tugas Danantara ke depan memang tidak mudah dan cukup berat. Di tengah kontroversi yang ada, saya pribadi dan barangkali semua pihak yang memantau atau bahkan mengkritisi keberadaan Danantara, sesungguhnya menaruh harapan amat tinggi kepada Danantara agar dapat melakukan tugasnya dengan baik," ungkap Asep dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).
Menurutnya, tidak ada yang bisa menghentikan keraguan sebagian orang terhadap Danantara, kecuali Danantara sendiri yang membuktikan perannya secara maksimal sesuai harapan publik.
Legislator NasDem dari Dapil Jawa Barat V (Kabupaten Bogor) itu menerangkan bahwa Danantara harus menjadi instrumen badan usaha milik negara strategis yang mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
"Nah, kondisi ini tentunya akan sulit untuk diwujudkan apabila jajaran direksi pada 800-an BUMN yang ada beserta anak cucu hingga cicitnya masih bergerak dalam kerangka berpikir dan bekerja tidak efisien, suka melakukan praktik curang dan moralnya tak dibenahi," tukas Kang AW, sapaan akrab Asep Wahyuwijaya.
Lebih jauh Ketua Bidang Energi dan Mineral DPP Partai NasDem itu mengungkapkan, instruksi Presiden kepada Danantara agar melakukan evaluasi terhadap kinerja seluruh BUMN yang ada sangat masuk akal.
"Liga korupsi harus dihentikan. Efisiensi di tubuh seluruh BUMN pun harus semakin dimaksimalkan. Puluhan bahkan mungkin ratusan triliun bisa diselamatkan dan menjadi pendapatan negara jika hal ini bisa dilalukan," tandas Kang AW.
Melalui Danantara, tegasnya, seluruh kerja BUMN harus semaksimal mungkin sebagai pendukung utama pertumbuhan ekonomi bangsa, penghasil pendapatan negara, dan pembuka industri-industri baru melalui agenda hilirisasi dan penyerap tenaga kerja lokal yang masif.
"Pekerjaan rumah Danantara tentunya hanya akan bisa dilakukan apabila restrukturisasi atau penciutan jumlah BUMN yang ada dapat segera dilakukan agar efisiensinya terjadi. Jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai BUMN yang tersisa pun dapat bekerja secara lebih efektif, lebih efisien dan lebih gesit," terang Kang AW.
Instruksi dan arahan Presiden Prabowo kepada Danantara sesungguhnya adalah soal transformasi di tubuh BUMN yang memang harus menjadi keniscayaan.
"Atas dasar argumentasi ini, saya menyatakan mendukung instruksi Presiden Prabowo kepada Danantara," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo meminta semua direksi BUMN meninggalkan praktik menyimpang. Evaluasi atas kinerja direksi BUMN juga akan dilakukan untuk meningkatkan kompetensi, kepatutan, dan komitmen pengelolaan Danantara seiring dengan target besar yang dibebankan kepada lembaga itu.
”Atas nama bangsa dan rakyat, saya minta semua direksi berbuat yang terbaik, tinggalkan praktik-praktik buruk zaman dulu. Mungkin yang kurang efisien atau ada praktik-praktik yang enggak benar, harus ditinggalkan,” tegas Presiden dalam acara Town Hall Danantara di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (28/4/2025). (RO/*)