Berita

Rudi Hartono Bangun Ingatkan Garuda soal Kesiapan Pelayanan Jamaah Haji

JAKARTA (07 Mei) - Anggota Komisi VI DPR RI, Rudi Hartono Bangun, menyampaikan sejumlah catatan penting kepada Direktur Utama PT Garuda Indonesia, terutama menyangkut pelayanan jamaah haji yang akan diberangkatkan menggunakan maskapai pelat merah itu.

Ia menekankan soal kebersihan kabin pesawat yang akan digunakan untuk mengangkut ratusan jamaah haji. Menurutnya, kebersihan menjadi faktor utama yang menentukan kenyamanan dalam penerbangan panjang.

Selain itu, ia juga menyoroti kondisi toilet di pesawat. Dengan penumpang yang mayoritas berusia 50 tahun ke atas, bahkan mencapai 70 tahun, Rudi menyampaikan keprihatinan terkait pemahaman para jamaah tentang penggunaan toilet di pesawat.

"Setahu kita semua jamaah haji yang biasa itu umurnya rata-rata 50, 60, 70, dan selanjutnya. Mereka banyak yang awam, banyak tidak tahu tentang cara memakai toilet di pesawat," kata Rudi Hartono saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan Direktur Utama PT Garuda Indonesia beserta jajaran subholding, Rabu (7/5/2025).

Rudi juga menyoroti pentingnya penyajian makanan yang sesuai dengan selera Indonesia, mengingat seluruh penumpang merupakan warga Indonesia. Ia meminta Garuda untuk memastikan makanan yang disajikan bisa diterima oleh lidah para jamaah.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan pentingnya kehadiran tenaga medis dalam setiap penerbangan. 

"Tenaga medis dalam pesawat sepertinya harus diadakan Garuda. Bukan dari kloter-kloter jamaah. Penumpang kita ada yang punya penyakit jantung, meriang, dan lain-lain. Dari ratusan jamaah, ketika ada yang sakit selama 11 jam penerbangan, siapa yang menangani kalau tidak ada tenaga medis atau dokter dari Garuda," tegasnya.

Legislator NasDem itu juga meminta Garuda menyediakan kursi roda dalam jumlah memadai, lengkap dengan petugas pendamping, untuk melayani lansia yang membutuhkan bantuan sejak keberangkatan hingga tiba di Jeddah atau Madinah.

"Banyak dari mereka bingung di jalan. Untung kalau ada ketua rombongan yang sigap mengarahkan. Tapi kalau tidak, bisa tersesat," ujarnya.

Rudi pun mengingatkan manajemen Garuda untuk memastikan perawatan pesawat dilakukan secara menyeluruh dan tidak dipaksakan terbang bila belum layak. Ia menekankan pentingnya keselamatan penumpang di atas segalanya.

Terakhir, ia mempertanyakan sistem kerja dan jam istirahat kru pesawat selama melayani ratusan jamaah dalam penerbangan panjang. Ia ingin memastikan bahwa rotasi kru telah dilakukan dengan baik agar tidak terjadi kelelahan yang dapat mengganggu pelayanan. 

"Bagaimana dengan jam istirahat, pergantian shift kru Garuda dalam melayani ratusan jamaah. Apakah ini sudah dipikirkan?” tanya Rudi. (FM/*)

Share: