PAINAN (9 Mei): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Lisda Hendrajoni memberikan bantuan kaki dan tangan palsu kepada 52 penyandang disabilitas di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Kamis (8/5/2025).
Aksi sosial yang dilaksanakan di Rumah Dinas Bupati Pesisir Selatan tersebut sebagai bentuk kerja sama antara Komisi VIII DPR dan Yayasan Maha Cinta Rawdha, Latter-day Saint (LDS) Charities, dan Yayasan Peduli Tuna Daksa.
Dalam sambutannya Lisda mengatakan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk memberikan harapan baru bagi para penyandang disabilitas agar dapat kembali beraktivitas dan hidup lebih mandiri.
Menurutnya, akses terhadap alat bantu gerak merupakan hak dasar yang harus diperjuangkan semua pihak.
“Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan alat bantu gerak. Kami ingin memastikan bahwa mereka tetap memiliki semangat dan kesempatan untuk menjalani hidup secara mandiri,” ujar Lisda di sela-sela kegiatan.
Anggota Komisi VIII DPR itu menyampaikan bahwa kegiatan serupa akan terus dilanjutkan sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas. Ia juga mengungkapkan rencana bantuan lanjutan yang sedang ia upayakan.
“Ke depan, kami akan mengupayakan bantuan berupa modal usaha bagi penyandang disabilitas, agar mereka tidak hanya mandiri secara fisik, tetapi juga secara ekonomi. Ini adalah langkah berkelanjutan untuk menciptakan kemandirian yang utuh,” jelas legislator NasDem dari Dapil Sumatra Barat I (Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padangpanjang) itu.
Para penerima bantuan berasal dari berbagai kecamatan di Pesisir Selatan, baik dari wilayah pesisir hingga daerah pegunungan. Mereka adalah warga yang mengalami kehilangan anggota tubuh akibat kecelakaan maupun penyakit, dan selama ini kesulitan menjalani aktivitas harian secara normal.
Salah seorang penerima manfaat, Yulianti, 45, warga Kecamatan Koto XI Tarusan, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan tersebut.
“Saya sangat bersyukur, akhirnya bisa mendapatkan bantuan kaki palsu ini. Saya tak pernah membayangkan bisa mendapatkannya karena harganya yang cukup mahal. Saya pribadi mengucapkan rasa syukur sedalam-dalamnya, dan terima kasih kepada Bunda Lisda,” katanya haru.
Hal serupa disampaikan Dayat, 38, warga Pancung Soal yang menerima bantuan tangan palsu.
“Sejak tangan saya diamputasi, saya kesulitan mengurus rumah tangga. Bantuan ini sangat membantu saya untuk kembali menjalani aktivitas sehari-hari. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bunda Lisda yang telah memfasilitasi kami dalam menerima bantuan tangan palsu ini,” tuturnya.
Selain pemasangan kaki dan tangan palsu, kegiatan itu juga disertai edukasi teknis mengenai cara penggunaan dan perawatan alat bantu yang diberikan. Tim teknis dari Yayasan Peduli Tuna Daksa, memastikan setiap alat yang dipasangkan sesuai dengan kebutuhan setiap penerima.
Acara berlangsung dengan penuh kehangatan. Banyak penerima bantuan datang bersama keluarga. Beberapa di antaranya tampak tak kuasa menahan tangis ketika pertama kali mencoba alat bantu tersebut. (Bee/*)