Berita

Tidak boleh Manfaatkan Penyaluran PIP untuk Keuntungan Pribadi

POSO (10 Juli): Anggota Komisi X DPR RI, Nilam Sari Lawira, mengingatkan semua pihak agar memberikan dukungan terhadap program pemerintah pada sektor pendidikan. Tidak boleh ada yang memanfaatkan penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP) untuk keuntungan pribadi.

“PIP itu hak penuh peserta didik, jangan ada potongan. Diharapkan beasiswa ini benar-benar bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pendidikan anak-anak kita yang menerima,” tegas Nilam dalam keterangannya, Rabu (9/7/2025).

Nilam memperjuangkan puluhan ribu beasiswa PIP untuk pelajar di daerah pemilihanya Sulawesi Tengah pada 2025. Pada tahap awal, penyaluran PIP berjumlah 14.000-an.

Penyaluran PIP aspirasi Nilam terus berlanjut hingga saat ini, termasuk untuk penerima PIP di SDN 1 Atap Tindoli, Kabupaten Poso pada Selasa (8/7). Nilam melalui timnya menyerahkah secara simbolis PIP kepada 20 siswa.

“Kita berusaha agar semua pelajar yang berhak bisa menerima PIP. Tapi mungkin masih ada yang belum dapat, itu bukan keputusan dari kami. Kami telah berupaya merekomendasikan berdasarkan usulan, dan kita akan terus memperjuangkan itu, karena pendidikan adalah hak yang wajib diberikan negara kepada semua anak bangsa,” kata Nilam.

Adapun saat tim penyaluran PIP di lingkungan SDN 1 Atap Tindoli, sempat mendapatkan kendala. Mereka tidak diizinkan menyerahkan PIP di lingkungan sekolah.

Berdasarkan keterangan tim penyalur, penolakan tersebut berasal dari Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Sekdis Dikbud) Kabupaten Poso. Dinas berpendapat bahwa kegiatan penyerahan tersebut elum bersurat secara resmi sehingga tidak isa dilakukan di lingkungan sekolah.

Penyerahan PIP akhirnya dilakukan di rumah salah satu wali murid penerima PIP dan dihadiri oleh semua penerima. PIP merupakan inisiatif pemerintah dalam mencegah putus sekolah anak-anak dari keluarga prasejahtera.

“Kita selalu berharap PIP bisa diberikan secara transparan dan berkeadilan bagi seluruh peserta didik. Pesan kami bagi orangtua penerima, tolong dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kebutuhan pendidikan anak di sekolah," imbau Nilam. 

Selain itu, lanjutnya, semua pihak juga harus memberikan dukungan terhadap program itu karena nasib pelajar ada di tangan pebuat kebijakan. Semua pihak harus punya komitmen yang sama bahwa pendidikan adalah modal penting untuk kemajuan bangsa. (Yudis/*)

Share: